Loading Now

Serangan Susulan Terhadap Kapal Perang AS, 2 Pasukan Angkatan Laut Meninggal

Penolakan Tuty Ariesta terhadap putusan hasil tes DNA sang putra: Saya tidak akan lari dari konsekuensinya

Serangan Susulan Terhadap Kapal Perang AS, 2 Pasukan Angkatan Laut Meninggal

Share this content:

Dua pasukan Angkatan Laut Amerika Serikat (AS) tewas setelah upaya mereka untuk mencegat kapal kargo yang diduga membawa senjata kepada kelompok Houthi di Laut Merah, berakhir tragis. Kejadian ini terjadi di perairan lepas pantai Somalia, sebuah daerah yang dikenal dengan aktivitas perompakan yang tinggi.

Baca Juga:

Gagal Cegat Senjata untuk Houthi, 2 Pasukan Angkatan Laut AS Tenggelam di Lepas Pantai Somalia

Dua pasukan Angkatan Laut Amerika Serikat (AS) tewas setelah upaya mereka untuk mencegat kapal kargo yang diduga membawa senjata kepada kelompok Houthi di Laut Merah, berakhir tragis. Kejadian ini terjadi di perairan lepas pantai Somalia, sebuah daerah yang dikenal dengan aktivitas perompakan yang tinggi.

Angkatan Laut AS Berusaha Memblokir Pengiriman Senjata

Menurut laporan resmi dari Angkatan Laut AS, dua kapal perang mereka telah dikirim ke perairan lepas pantai Somalia untuk menghentikan pengiriman senjata kepada kelompok Houthi yang sedang terlibat dalam konflik di Yaman. Kelompok Houthi dituduh menerima dukungan militer dari Iran, yang dianggap melanggar resolusi PBB.

Tugas kedua kapal tersebut adalah untuk mengidentifikasi, mencegat, dan menginspeksi kapal kargo yang dicurigai membawa senjata kepada Houthi. Namun, upaya ini berakhir dengan tragedi, ketika pasukan Angkatan Laut AS menghadapi perlawanan keras dari kapal kargo yang diduga berisi senjata.

Kapal-kapal Perang Tenggelam Akibat Serangan

Ketika pasukan Angkatan Laut AS berusaha mendekati kapal kargo tersebut, mereka ditembaki secara tiba-tiba. Serangan yang dilancarkan oleh pihak kapal kargo ini tidak dapat dielakkan dan menyebabkan tenggelamnya kedua kapal perang AS. Kedua kapal tersebut terinfeksi dengan lubang tembakan yang besar dan tidak dapat ditangani dengan cepat oleh awak kapal.

See also  Pemerintah Yaman Protes Keputusan AS Menyebut Houthi sebagai Teroris, Ancam Dampak Ekonomi yang Signifikan

Dengan cepatnya air masuk ke dalam kapal, kondisi menjadi kritis dan menyebabkan tingkat keberhasilan penyelamatan yang rendah. Meskipun upaya penyelamatan dilakukan dengan sigap untuk mengamankan awak kapal, kedua kapal perang tersebut akhirnya tenggelam. Dua pasukan Angkatan Laut AS yang berada di dalamnya dinyatakan tewas dalam insiden ini.

Konsekuensi dan Tantangan yang Dihadapi

Kecelakaan ini memberikan banyak pengajaran bagi Angkatan Laut AS terkait risiko yang dihadapi ketika berurusan dengan kapal-kapal yang diduga membawa senjata ilegal. Wilayah lepas pantai Somalia dikenal dengan aktivitas perompakan yang tinggi, dan sering menjadi tempat beroperasinya kelompok teroris atau penyelundup senjata.

Selain itu, menegakkan larangan pengiriman senjata ke kelompok Houthi di Yaman juga merupakan tugas yang rumit. Para penyelundup senjata sering menggunakan jalur rahasia dan beralih menghadapi pasukan Angkatan Laut AS yang memiliki peralatan dan persenjataan yang lebih canggih.

Perlunya Kerja Sama Internasional

Keberhasilan dalam mencegat senjata ilegal yang dikirimkan kepada kelompok Houthi di Yaman memerlukan kerja sama antara negara-negara di kawasan tersebut. Selain kerja sama dalam pertahanan maritim, upaya diplomatik menjadi penting untuk mengatasi sumber utama dukungan militer yang diterima oleh Houthi.

Kejadian ini memberikan peringatan kepada seluruh negara terkait pentingnya mengatasi permasalahan ini secara bersama-sama. Berbagai upaya harus dilakukan untuk mencegah kelompok-kelompok bersenjata yang sedang terlibat dalam konflik di negara lain untuk terus mendapatkan dukungan senjata yang dapat memperpanjang durasi konflik dan menyebabkan lebih banyak korban jiwa.

5zuagxNY_4wiHVLoQSC0wWCud4NhFHQP2GrJJI5_pUhEX_tuPc-BC2KEfBryFAxrdhpaHwbs=s900-c-k-c0x00ffffff-no-rj Serangan Susulan Terhadap Kapal Perang AS, 2 Pasukan Angkatan Laut Meninggal

Baca Juga:

Post Comment